Balance of Power

Minggu, 24 April 2011

Dalam menjalankan hubungan internasionalnya, suatu aktor hubungan internasional tentu saja akan menjadikan kepentingan nasional sebagai landasan fundamental dan tujuan utama dalam setiap pengambilan kebijakan. Untuk mencapai itu semua, suatu aktor menggunakan sebuah instrumen yang disebut sebagai Power atau kekuatan. Kekuatan didefinisikan sebagai payung konsep yang menunjukkan segala sesuatu yang bisa menentukan dan memelihara kekuasaan aktor A terhadap aktor B (Morgenthau, 1978).
Power menurut Morgenthau memiliki tiga unsur yaitu kekuatan, pengaruh, dan kekuasaan. Ketiganya betujuan untuk menjaga suatu kontrol sebuah aktor terhadap aktor lain. Sebuah aktor dikatakan memiliki power atas aktor lain ketika aktor lain itu bersedia memenuhi apa yang menjadi keinginan aktor tersebut. Implementasinya adalah ketika aktor A dikatakan memiliki power atas aktor B jika aktor B bersedia memenuhi apa yang diinginkan oleh aktor A. Jika dalam hal pengaktualisasian power terdapat dua aktor yaitu aktor A dan aktor B, maka kemudian power memiliki lima dimensi (Baldwin,1989). Pertama adalah scope, yang merujuk pada perilaku pihak A untuk mempengaruhi pihak B. Perilaku ini dipengaruhi oleh kapabilitas pihak A untuk menggunakan power-nya. Contohnya, Jepang cenderung menggunakan kekuatan ekonominya daripada militernya karena perekonomian Jepang kuat. Kedua, domain, yaitu jumlah pihak B yang bisa dipengaruhi oleh pihak A. Jadi, jumlah pihak B yang dapat dipengaruhi oleh pihak B didasarkan oleh besarnya kekuatan yang dimiliki pihak A. Ketiga, weight, yaitu kemungkinan pihak B untuk mempengaruhi pihak A walaupun pihak B hanya memiliki kekuatan yang kecil. Keempat, costs, yaitu besarnya dana yang digunakan oleh pihak A untuk dapat mempengaruhi pihak B tergantung pada besarnya power yang dimiliki oleh pihak B. Semakin besar kekuatan yang dimiliki pihak B semakin besar pula dana yang digunakan oleh pihak A untuk dapat mempengaruhi pihak B. Kelima, means, yaiu kategori yang digunakan untuk dapat mempengaruhi pihak B. Jadi, untuk dapat mempengaruhi pihak B, pihak A diharapkan menggunakan kategori yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan pihak B. Seperti contoh, saat perang dingin, Amerika Serikat menggunakan Marshall Plan sebagai cara untuk menggunakan power-nya dalam bidang ekonomi di kawasan Eropa Barat agar dapat membendung meluasnya pengaruh komunisme yang telah mencapai kawasan Eropa Timur.
Menurut perpsektif kaum realis, kondisi dimana negara-negara dalam sistem internasional ini memiliki kekuatan yang berbeda-beda, maka dibutuhkan adanya perimbangan kekuatan (balance of power). Ernest Haas mengemukakan setidaknya ada 8 hal tersendiri yang harus dipenuhi dalam balance of power (BoP) itu sendiri:
a.       Adanya distribusi power
b.      Adanya keseimbangan proses
c.       Hegemoni
d.      Kestabilan dan perdamaian sebagai wujud kekonkritan power
e.       Ketidakstabilan dan perang
f.       Kekuatan politik secara umum
g.       Hukum universal dari sejarah tertentu
h.      Sistem dan panduan yang digunakan oleh pembuat kebijakan
Sistem balance of power (BoP) tersaji dalam keadaan sistem internasional yang anarki dan kekacauan internasional. Ketidakteraturan politik dunia ini kemudian membawa para aktor-aktornya untuk bertahan dalam hukum rimba, siapa yang kuat dia yang bertahan. Keadaan seperti ini membuat negara-negara berjuang untuk mengejar power (struggle of power). Ketika negara-negara sedang berjuang untuk mengejar power, maka intensitas interaksi mereka akan meniangkat dan mereka akan terbagi dalam dua kutub atau bipolar. Ketika keadaan bipolar sudah terbentuk, maka BoP telah tercipta. Keadaan seperti ini begitu dipercaya oleh kaum realis untuk menciptakan suatu perdamaian karena kemungkinan negara-negara besar untuk berperang akan sangat minimal. Pencegahan dan penanangkalan terhadap timbulnya peperangan akan semakin mudah karena negara dengan kekuatan besar yang terlibat pun sedikit. Keadaan seperti itu dapat dilihat ketika perang dingan. Pada saat itu hanya ada dua negara dengan kekuatan besar yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Konflik yang terjadi pada saat itu hanya sebatas persaingan dalam perluasan pengaruh, kalaupun ada perang yang terjadi, bukanlah perang yang besar, yang melibatkan Amerika Serikat dan Uni Soviet secara langsung.
Namun, keadaan yang ideal di mata para realis ini bukan berarti tanpa kritik. Tujuan BoP yang menurut Bolingbroke, Gentz, dan Castlereagh untuk menyelenggarakan hegemoni dunia, menyiapkan sistem pendukung itu sendiri, menjamin stabilitas keamanan bersama, serta mejamin perdamaian abadi kemudiana dimanifestasikan melalui cara-cara yang tidak etis. Politik adu domba, aliansi, perluasan area pengaruh, serta adanya intervensi seolah membuat esensi dari BoP itu sendiri dalam menjaga stabilitas perdamaian internasiona terbantahkan. Kepentingan nasional yang dijunjung oleh masing-masing negara malah tidak bisa menghindarkan mereka dari perang.

Read More …

Javascript Cookies buat Hotfile, Fileserve, Rapidshare, Megaupload, Filesonic

Senin, 18 April 2011


kali ini saya akan posting javascript buat premium account.. hehe
sebenernya bisa pake cookies editor tapi rumit, saya lebih suka make javascript karena simpel..
caranya kalian search aja dulu cookies buat premium account d google, trus copy dan paste javascript d bawah ini di new tab browser mu, trus masukan cookies yang kalian dapat di search...
maaf ya, saya ga ngasi cookiesnya, cookies premium saya udah expired.. kalo kalian nemu yg baru bagi bagi yaaa.. hehehe..



buat http://hotfile.com

javascript:k3="http://hotfile.com/";if(location.href.indexOf(":\/\/hotfile.com")==-1){g=confirm("Click%20OK%20to%20direct-to%20Hotfile\nDeveloped BUGIS");if(g)location.href=k3;void(0);}else{c=prompt("Insert%20your%20Hotfile%20cookie%20here%20friends","Cookie%20hotfile");if(c){r=confirm("Save%20this%20cookie?");d=new%20Date();nd=new%20Date(d.getFullYear()+1,2 ,11);void(document.cookie="auth="+c+";domain=.hotfile.com;path=/;"+(r?"expires="+nd:""));location.href=k3}void(0)}


Buat http://fileserve.com

javascript:hf="http://fileserve.com/";if(location.href.indexOf(":\/\/fileserve.com")==-1){g=confirm("Click%20OK%20to%20direct-to%20Fileserve\nDeveloped by BUGIS");if(g)location.href=hf;void(0);}else{c=prompt("Insert%20your%20Fileserve%20cookie%20here%20friend s","Cookie%20Fileserve");if(c){r=confirm("Rememeber%20this%20cookie?");d=new%20Date();nd=new%20Date(d.getFullYear()+1,2 ,11);void(document.cookie="cookie="+c+";domain=.fileserve.com;path=/;"+(r?"expires="+nd:""));location.href=hf}void(0)}

buat http://megaupload.com/

javascript:hf="http://megaupload.com/";if(location.href.indexOf(":\/\/megaupload.com")==-1){g=confirm("Click%20OK%20to%20direct-to%20Megaupload\nDeveloped by BUGIS");if(g)location.href=hf;void(0);}else{c=prompt("Insert%20your%20Megaupload%20cookie%20here%20frien ds","Cookie%20Megaupload");if(c){r=confirm("Rememeber%20this%20cookie?");d=new%20Date();nd=new%20Date(d.getFullYear()+1,2 ,11);void(document.cookie="user="+c+";domain=.megaupload.com;path=/;"+(r?"expires="+nd:""));location.href=hf}void(0)}

buat http://rapidshare.com/

javascript:hf="http://rapidshare.com/";if(location.href.indexOf(":\/\/rapidshare.com")==-1){g=confirm("Click%20OK%20to%20direct-to%20Rapidshare\nDeveloped by BUGIS");if(g)location.href=hf;void(0);}else{c=prompt("Insert%20your%20Rapidshare%20cookie%20here%20frien ds ","Cookie%20rapidshare");if(c){r=confirm("Rememeber%20this%20cookie?");d=new%20Date();nd=new%20Date(d.getFullYear()+1,2 ,11);void(document.cookie="enc="+c+";domain=.rapidshare.com;path=/;"+(r?"expires="+nd:""));location.href=hf}void(0)}

buat http://filesonic.com/

javascript:hf="http://filesonic.com/";if(location.href.indexOf(":\/\/www.filesonic.com")==-1){g=confirm("Click%20OK%20to%20direct-to%20Filesonic\nDeveloped by BUGIS");if(g)location.href=hf;void(0);}else{c=prompt("Insert%20your%20Filesonic%20cookie%20here%20friend s ","Cookie%20filesonic");if(c){r=confirm("Rememeber%20this%20cookie?");d=new%20Date();nd=new%20Date(d.getFullYear()+1,2 ,11);void(document.cookie="PHPSESSID="+c+";domain=.filesonic.com;path=/;"+(r?"expires="+nd:""));location.href=hf}void(0)}



semoga bermanfaat..

Read More …

Dark History of The Popes Part 2

Senin, 11 April 2011

Habis ngebahas yang part 1 kemaren sekarag kita lanjut lagi pembahsannya :) karena saya udah membaca sebagian dari buku Dark History of The Popes yang fenomenal itu, dan saya akan membagikan apa yang saya dapat, bagi yg belum baca part 1 silahkan klik di sini :)

Setelah berakhirnya masa masa keji dan licikya Agiltrude, muncul lagi sekarang jaman dimana di sebut jaman "Pornokrasi kepauasan" atau di anggap sebagai "kekuasaan Para Pelacur" oleh sebagian yang percaya bahwa pada periode ini kepausan berada dalam genggaman tangan pelacur. Sama seperti boneka boneka yang benangnya di pegang oleh Agiltrude. Para paus Pornokrasi ini pun menjadi pasangan - pasangan antusias di dalam dekadensi dan kebejatan moral yang menjadi karakter dari era tak tahu malu ini.

Sejarawan Lambordia dari abad ke - Sepuluh, Uskup Liutprand dari Cremona menuliskan di bukunya Antapodosis yang menggambarkan Paus saat itu :

Mereka berburu dengan menunggang kuda yang berhiaskan emas, mengadakan pesta pesta dengan berdansa bersama para gadis ketika perburuan usai dan beristirahat dengan para pelacur (mereka) di atas ranjang - ranjang berselubung kain sutera dan sulaman sulaman emas di atasnya. Semua uskup Roma telah menikah dan istri-istri mereka membuat pakaian-pakaian sutera dari jubah suci.

Uskup Liutprand menjuluki Theodora dan Marozia sebagai 'dua wanita kerajaan yang menggairahkan (yang) memerintahkan kepausan selama abad kesepuluh'. Theodora, kemudian ia melanjutkan, 'adalah pelacur yang tak kenal malu', begitu pula dengan putrinya Marozia.

Kembali ke Theodora, Liutprand menjelaskan secara rinci bagaimana Theodora menggoda seorang pastor muda dan memberikannya posisi Uskup Bologna dan Uskup Agung Ravenna. Juga Theodora menjadikan kekasihnya paus dengan gelar Yohanes X. Ia mungkin ayah dari putri termuda Theodora.

Theodora sudah melakukan praktik membuat orang jadi paus saat ia merakayasa kepausan Yohanes X ke atas Singgasana Santo Petrus pada tahun 914 Masehi. Paus Yohanes X memang cocok dengan etos pornokrasi yang ia temukan di Roma. Ia komandan perang yang hebat dimana ia berhasil memukul mundur kaum Muslim Seracen. Tapi ia menodai hidupnya dengan Nepotisme, dimana ia membuat sanak keluarganya terus kaya dan hampir tak mempunyai prinsip.

Pengangkatan Yohanes X ke Singgasan Santo Petrus tidak di sukai putri Thedora, Marozia, ia bertekad mengahalangi Yohanes X menjadi paus dengan calon dari dirinya, seorang Yohanes yag lain, putra haramnya dengan Paus Sergius III yang lahir sekitar 910 Masehi. Tapi pada saat itu putra Marozia baru berusia empat tahun, teralalu muda untuk jadi Paus, walaupun pada zaman itu paus paus remaja sudah mejadi hal yang biasa.

Akhirnya Marozia menyusun siasat, dia mencotohi Duchess Agiltrude yang beraksi dalam Sidang Jenazah dan mengambil teladannya. seperti halnya Agiltrude, Marozia di motivasi oleh kebencian buta yang sama, dorongan tanpa penyesalan yang sama untuk bertindak dan hasrat untuk mencapat tujuan dengan semua cara dan harga berapapun.

Balasa dendam Marozia di mulai seteali kematian suami pertamanya, count Alberic dari Lambordia. Pada dasarnya Alberic adalah seorang pembuat masalah. Banyak kejahatan yang di torehnya, salah satunya ia piawai dalam mengangkat seseorang menjadi paus.

Memanfaatkan suaminya, Marozia sengaja mendorong suaminya untuk menantang Paus Yohanes X. Namun Marozia tampaknya salah perhitungan, karena Yohanes X bukanlah orang yang mudah di kalahkan dalam perang, Yohanes X berhasil memukul mundur pasukan Alberic hingga akhirnya kematian menjemput alberic, dia terbunuh dan mayatnya di mutilasi oleh Yohanes X. Demi tujuan yang lebih mengerikan, Paus yang menang ini memaksa Marozia untuk melihat sisa-sisa jenazah suaminya, sebuah pengalaman yang mengerikan yang tidak akan Marozia lupakan bahkan ia maafkan.

Pada saat itu ia menunda pembalasan dendamnya kepada ibunya Theodora, mungkin karena Marozia masih menghormatinya. Marozia tidak melancarkan apapun tehadap Yohanes X dalam beberapa waktu. Namun Yohanes X gencar memarakan api kepada Marozia, Yohanes X kemudian beraliansi pada raja Italia yang baru pada saat itu. membuat kekuatan Marozia di Roma goyah.

Namun dua tahun kemudian Marozia meikah kedua kalinya dengan Guido yang bergelar Count dan Duke dari Lucca dan Margrave, atauu gubernur militer Toscana. Ha itu memperkuat kekuatan Marozia, di tambah lagi oleh kematian ibunya, Theodora, yang tentu saja banyak rumor yang mengatakan bahwa Marozia yang meracuninya.

Marozia dan suaminya merencanakan Yohanes Petrus saudara dari Paus Yohanes, Petrus dapat jabatan yang menguntungkan dari Yohanes dan membuat kesal para bangsawan Roma karena ini adalah ulah Nepotisme Yohanes X. Petrus gagal terbunuh tapi tetap tersingkirkan dari jabatannya. Setelah itu pendukungnya tersingkir, Yohanes X manjadi target selanjutnya. Sehingga khirnya Yohanes wafat, entah karean di cekik saat tidur menurut Liutprand atau jadi korban kegelisahannya sendiri.

Setalah Marozia berkuasa, ia menciptakan dua Paus boneka untuk mengulur ngulur waktu agar anak haramnya Yohanes (juga namanya) bisa cukup umur dan menjadi Paus, sehingga tahun 931 Masehi anaknya itu menjadi Paus Yohanes XI.

Suami kedua Marozia meninggal pada tahun 929, setalah Yohanes XI naik tahta ia memfasilitasi pernikahan Marozia dengan kekasih lamanya, Raja Hugh dari Italia, yang merupakan iparnya, karena Hugh adalah saudara tiri Guido. dalam hukum Gereja, perkawinan antar ipar tidak sah. Dan hambatan lainnya adalah Hugh masih berstatus menikah, tapi dengan bantuan Yohanes XI, perceraiannya di mudahkan, dan bahkan pada pernikahan Marozia dan Hugh, Sri Paus itu menghadirinya untuk memberikan kesan bahwa pernikahan itu sah.

Yohanes XI akhirnya mempermudah segala kesulitan Marozia, apalagi setealah kemenangannya atas Yohanes X, namun ia tidak menyadari, bahwa putara sahnya dengan Alberic, Alberic II tidak menyukai dirinya, karena Marozia pilih kasih dan lebih mementingkan saudara tirinya Yohanes XI. Sehingga membuat kedegkian dalam diri Alberic II. Ketika acara pernikahan ibunya, Alberic II menghina Hugh, namun Hugh menanggapinya dengan santai namun akhirnya kesabarannya habis dan menampar Alberic II di depan umum yang membuat Alberic II tidak bisa memaafkan hal ini dan bersumpah akan membalas dendam.

Selang beberapa bulan pernikahan Marozia dan Raja Hugh, Alberic II dan para pasukannya memberontak dan menyerang langsung Marozia dan Hgh di kediamannya, Hugh berhasil kabur namun Marozia tidak dan akhirnya, ibunya itu di penjarakan di penjara yang paling dasar di kediaman itu yang artinya dia tidak bisa melihat sinar mentari lagi. Pada saat itu marozia berumur empat puluh dua tahun, rupanya amsih rupawan, namun ia di penjara selama lima puluh empat tahun.

Alhirnya Alberic II berkuasa dan ia menujukan kekuatan sekulernya, sebelum ia meninggal ia berpesan agar putra tidak sahnya Octavian diangkat sebagai Paus. Dant tahun 955 Masehi anaknya di angkat dengan gelar Yohanes XII dan pengangkatanya merupakan bencana sepenuhnya.

Paus Yohanes XII sangat merisaukan khalyak ia menjadikan Vatikan layaknya rumah brdil, bahkan membutakan seorang kardinal dan mengebiri kardinal lain, bahkan di sebut sebut pernah bermabuk mabukan bersama Iblis dalam kecanduannya akan alkohol.

Itu membuatnya di kucilkan oleh khayalak, namun dia mengancam akan mengucilkan semua orang yang terlibat, dalam istilah Kristen, ekskomunikasi atau pengucilan, yang berati dikeluarkan daro Gereja, kehilangan perlindungannya dan bahkan membahayakan kjiwa yang abadi.

Pembalasan dendam Yohanes XII terhadap orang orang yang tidak menukainya sangat kelewatan. Sehingga pada akhirnya ia tewas di bunuh oleh seorang suami yang murka yang istrinya tengah di gauli oleh Yohanes XII.

Tetapi Gereja amasih belum lepas dari kekuasana 'para pelacur' yang telah mengahsilkan 9 Paus yang paling bejat yang merusak nama kepausan. 22 tahun setelah kematian dramatis Yohanes XII, Uskup Crescentius melihat ibu Yohanes XI, Marozia, saat itu Marozia berumur 96 tahun kecantikannya telah hiland dari dirinya. Paus yang baru terpilih Yohanes XV memutuskan untuk mengampuni Marozia, namun pengamupunan itu masih terikat oleh kepercayaan saat itu yaitu dengan cara pengusiran roh jahat atau setan yang bersemayam dalam diri Marozia. Setelah pengusiran itu datanglah algojo yang membekam langsung marozia dengan bantal 'untuk kesehatanya' katanya, atas nama 'Ibu Suci Gereja dan perdamaian orang orang Roma'. Inilah akhir dari sedikit pornokrasi yang terjadi banyak hal yan serupa terjadi. Namnun saya sudahi dulu lanjut di part berikutnya, semoga bisa menambah wawasan bagi semua :).


Read More …

Sejarah Ringkas PD II

Sabtu, 09 April 2011

Perang Dunia ke dua atau biasa di sebut sebagai PD II adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945. Yang menyebabkannya di bagi menjadi dua, yaitu sebab umum dan sebab khusus. 

Sebab-sebab umumnya dalam bidang politik penyebab terjadinya perang adalah kegagalan LBB yang tidak sanggup menjamin perdamaian sehingga terjadi perlombaan senjata dan politik alliansi atau politik mencari kawan, yang terdiri dari tiga blok besar yaitu Blok Perancis (demokrasi), Blok Jerman (Fascis/Nazi), Blok Rusia (komunis). Juga dalam bidang ekonomi timbul politik ekonomi yang bersifat imperialis, dalam rangka kepentingan industri dalam negeri masing-masing negera, sehingga terjadi perebutan daerah-daerah jajahan. Salah satu contohnya misalnya Jerman dengan politik LIBENSRUM ingin menguasai Eropa Tengah, Jepang dengan politik Hakko-I-Chiu ingin menguasai Asia Timur Raya dan Itali dengan politik ITALIA IRREDENTA nya ingin menguasai daerah yang luas seperti Romawai kuno. Dan sebab-sebab khususnya adalah Hitler menuntut Krek Dancig dari Polandia, dan tidak mengaku perjanjian Versailles, karena Polandia menolak maka Inggris dan Perancis menyatakan perang kepada Jerman, dengan demikian perang dunia tidak terelakan lagi.
Negara negara yang terlibat dalam perang dunia ke dua adalah Austria, Jerman, Italia, Jepang dari pihak poros, (Blok Fascis) Rusia, dari blok sekutu. Pada awalnya Rusia tidak terlibat PD II karena terikat perjanjian dengan Jerman untuk tidak saling menyerang, tetapi Jerman menyalahi sendiri perjanjiannya  dengan menyerbu ke Rusia. Yang pada akhirnya mau gak mau yaa Rusia akhirnya terlibat di dalamnya. Demikian pula bagi USA yang semula bersikap netral dalam PD II tetapi karena USA merupakan gudang kebutuhan perang bagi sekutu, diserang Jepang, dan akibatnya  USA menyatakan perang kepada Jepang yang diikuti dengan pernyataan perang Jerman, Italia kepada USA. Dengan demikian perang dunia II meluas tidak hanya di Eropa tetapi meliputi seluruh dunia. 

Pada awalnya diberbagai front pertempuran, blok poros banyak memperoleh kemenangan sehingga kekuatan Jerman, Italia semakin mantap tetapi setelah masuknya Rusia dan USA kedalam perang tersebut, maka kemenangan perang beralih ke pihak sekutu.

Untuk mengakhiri perang dunia II di wilayah pasifik, maka sekutu menjatuhkan bom atom di Hirosima tanggal 6 Agustus 1945. Kemudian di Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Dan sebagai akibatnya Jepang menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945, resmi di atas kapal Missouri di Teluk Tokyo tanggal 2 September 1945. Sebagai akhir dari perang dunia II tersebut masing-masing negara yang kalah menanda tangani perjanjian Potsdam tanggal 2 Agustus 1945. Konsekuensi dari perjanjian tersebut di samping daerah-daerah kekuasannya diperkecil juga negara yang kalah harus membayar kerugian perang. Untuk Jerman lebih berat karena Jerman terbagi dua wilayah yaitu Jerman Barat dikuasai sekutu dan Jerman Timur berada di bawah kekuasaan Uni Soviet.

Setelah perang berakhir tentunya pasti ada dampak yang ditimbulkan di antaranya dalam bidang politik, akibat yang ditimbulkan pada bidang ini adalah USA dan Uni Soviet sebagai pemenang dan sekaligus yang menyebabkan kemengan kemenangan sehingga USA dan Uni Soviet mempunyai pengaruh besar.

Pengaruh USA dan Uni Soviet disebabkan karena USA mempunyai kedudukan pensuplai materil yang kuat sedangkan Uni Soviet memiliki kedudukan psikologis yang kuat dengan baying-bayang komunisme yang sangat ditakuti sebagai akibatnya terjadilah perebutan hemegoni (pengaruh) antara USA dan Uni Soviet.

Perebutan hemegoni antara USA dan Uni Soviet menimbulkan politik perimbangan (Balance of Power Policy) yang akhirnya mengarah kepada terbentuknya politik allianci yang berdasarkan keamanan bersama yaitu seperti NATO, METO, SEATO, PAKTA WARSAWA, dll.

Akibat lain yang ditimbulkan PD II dalam bidang politik adalah adanya politik memecah belah seperti Jerman, Korea, Indochina dan Berlin. Dan yang terpenting dari akibat PD II ini adalah jatuhnya imperialisme politik yang mengakibatkan negara-negara di Asia Afrika merdeka termasuk Indonesia.

Dalam bidang ekonomi, perang dunia II merusak ekonomi seluruh dunia kecuali USA, sehingga USA berupaya membantu negara-negara yang membantu negara-negara yang mengalami kehancuran ekonomi agar tidak jatuh ketangan Uni Soviet di komunismenya. Bantuan tersebut antara lain dalam bentuk Truman Doctrine (1947) bantuan ekonomi dan militer untuk Turky dan Yunani. Point Four Truman, bantuan ekonomi dan militer untuk negara-negara keterbelakangan di Asia dsb. Tentu masih banyak bantuan-bantuan USA dan sekutunya untuk membendung pengaruh komunis tersebut.

Kesengsaraan yang disebabkan oleh perang dunia II menginsyafkan sekali lagi, bagaimana jahatnya perang. Untuk itu timbul keinginan kembali menciptakan LBB melalui beberapa konferensi yang dilaksanakan oleh USA, Inggris, Uni Soviet dan China seperti Atlantic Charter, Dumbarton Caks di Washington dalam Konferensi Yalta. Akhirnya dimenangkan krim serta kenferensi San Francisco yang dihadiri 50 negara, maka tanggal 24-10-1945 UNO/PBB resmi berdiri.

Read More …

Mematikan Klik Kanan Pada Blog

Jumat, 08 April 2011

Mungkin anda sering membuka suatu situs yang melarang blognya untuk diklik kanan oleh pengunjungnya atau dengan kata lain mendisablekan klik kanan khusus pada blog/situsnya saja. Guna dari disable ini ialah untuk melindungi konten atau foto yang anda miliki untuk dicopy oleh orang lain dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Nah berkut ini ada javascript untuk mendisablekannya yaitu :

<script language=JavaScript>
<!--

//Matikan Klik Kanan

var message="";
///////////////////////////////////
function clickIE() {if (document.all) {(message);return false;}}
function clickNS(e) {if
(document.layers||(document.getElementById&&!document.all)) {
if (e.which==2||e.which==3) {(message);return false;}}}
if (document.layers)
{document.captureEvents(Event.MOUSEDOWN);document.onmousedown=clickNS;}
else{document.onmouseup=clickNS;document.oncontextmenu=clickIE;}

document.oncontextmenu=new Function("return false")
// -->
</script>

Script ini dicopykan ke blog anda dengan cara :
1. Klik Layout dan pilih edit html
2. Cari kode <head> Copykan kode tersebut dibawahnya.
3. Save.
4. Silahkan dicoba!!!


Read More …

Sejarah Hukum Laut

Pada abad ke 16 dan ke 17, negara-negara kuat maritim diberbagai kawasan Eropa saling merebutkan dan memperdebatkan melalui berbagai cara untuk menguasai lautan di dunia ini. Negara- negara tersebut adalah negara-negara yang terkenal kuat dan tangguh di lautan yaitu Spanyol dan Portugis. Namun demikian Spanyol dan Portugis yang menguasai lautan berdasarkan perjanjian Tordesillas tahun 1494, ternyata memperoleh tantangan dari Inggris (di bawah Elizabeth 1) dan Belanda.

Konferensi Internasional utama yang membahas masalah laut teritorial ialah “codification conference” (13 Maret – 12 April 1930) di Den Haag, di bawah naungan Liga Bangsa Bangsa, dan dihadiri delegasi dari 47 negara.  Konferensi ini tidak mencapai kata sepakat tentang batas luar dari laut teritorial dan hak menangkap ikan dari negara-negara pantai pada zona tambahan. Ada yang menginginkan lebar laut teritorial 3 mil (20 negara), 6 mil (12 negara), dan 4 mil.

Setelah perdebatan panjang dan tidak menemukan kata sepakat diantara negara-negara yang bersengketa tentang wilayah maritim, maka PBB yang sebelumnya bernama Liga Bangsa- Bangsa mengadakan konferensi hukum laut pertama pada tahun 1958 dan konferensi hukum laut yang kedua pada tahun 1960 yaitu yang lebih dikenal dengan istilah UNCLOS 1 dan UNCLOS 2.

Konferensi hukum laut pertama ini melahirkan beberapa buah konvensi, dan isi dari konvensi UNCLOS pertama ini adalah :

1.       Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention on the territorial sea and contiguous zone) belum ada kesepakatan dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II.  
2.       Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas), yaitu : Kebebasan pelayaran, Kebebasan menangkap ikan, Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa, dan Kebebasan terbang di atas laut lepas.
3.      Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber hayati di laut lepas (convention on fishing and conservation of the living resources of the high sea).

Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20. Faktor-faktor yang mempengaruhi negara-negara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna, yaitu: Modernisasi dalam segala bidang kehidupan; Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat; Bertambah pesatnya perdagangan dunia; Bertambah canggihnya komunikasi internasional; dan Pertambahan penduduk dunia yang membawa konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha penangkapan ikan.
Dari penjelasan-penjelasan sejarah konferensi hukum laut diatas, terdapat 4 pengaturan hukum laut internasional yang telah disepakati oleh beberapa negara dalam konvensi-konvensi yang selanjutnya dikatakan sebagai rezim-rezim hukum laut.

Read More …

Development of IR in Indonesia


Kali ini saya akan memposting tugas kuliah, yah lumayan untuk salin berbagi.. :) Tugas saya ini adalah sebuah review dari paper Bob S. Hadiwinata yang berjudul "Development of IR in Indonesia".

Klik di sini untuk men download Papernya.. :)

Nah ini adalah hasil tugas q.. :)

Tulisan ini merupakan sebuah review dari paper Bob Sugeng Hadiwinata yang berjudul Develoment of IR in Indonesia, di mana makalah nya akan menguraikan sejarah dan perkembangan Hubungan Internasionala (HI) sebagai disiplin di buat indoneIndonesia. Ia berpendapat bahwa meskipun meningkatkan popularitas HI sebagai bidang studi di universitas Indonesia, sarjana HI Indonesia dan akademisi berusaha terlalu sedikit di kegiatan akademis baik domestik maupun internasional, karena mereka jarang menghasilkan makalah akademik, berpartisipasi dalam konferensi internasional, dan menulis artikel jurnal atau buku-buku yang mengembangkan disiplin.

Menurut pandangan saya seharusnya Bob S. Hadiwinata ini mencantumkan biografinya dalam artikelnya karena agar memacu mahasiswa untuk lebih mendalami studi ilmu tentang Hubungan Internasional.

            Seperti yang kita ketehaui bahwa jurusan Hubungan Internasional adalah jurusan yang paling banyak diminati di Indonesia pada jalur Ilmu Sosial, ini membuktikan bahwa jurusan HI ini sudah menjadi jurusan yang memiliki eksklusivitas di kalangan jurusan jalur sosial lainnya. Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa lulusan lulusannya terkean malas dalam berkontribusi dalam dunia Internasional, padahal subjek para lulusan lulusan Hubungan Internasional adalah konflik atau politik yang terjadi di dunia Internasional tersebut juga. Hal ini jelas menunjukan kualitas lulusan sarjana HI tidak berkualitas.

          Jadi kesimpulannya dari paper BOB S. Hadiwinta ini mengatakan bahwa komersialisasi perguruan tinggi yang menimbulkan paradoks dalam ilmu Hubungan Internasional menyebabkan banyak masalah dalam perkembangan Hubungan Internasional di Indonesia. Seperti yang telah terjadi di Indonesia saat ini akibat pengaruh sejarahnya yang mengikat yang menyebabkan para sarjana lulusan HI yang menuntut ilmu di luar negri, secara sepintas itu menunjukan kemajuan tapi sebenarnya itu tidak membuat HI di Indonesia tidak berkembang, Karena, ketika para sarjana sarjana itu kembali ke Indonesia dari studinya di luar negri, lantas meraka mengajar Hi namun kapasitasnya tidak menunjukan demikian, dimana para pengajar tersebut yang notabenenya adalah lulusan luar negri namun ketika mengajar mereka masih menggunakan bahasa local atau daerahnya sebagai bahasa interaksinya, kalau kita berpikir, apa gunanya jika para lulusan itu mahir dalam bahsa asing namun tidak menerapkannya dalam pengajarannya. Inilah yang sangat disayangkan dari lulusan lulusan HI yang benar benr tidak mengembangkan pengetahuannya dalam HI, mereka masih terikat pada bahasa Indonsia.

                Question:
1. Apa yang dimaksud Bob Hadiwinata bahwa perkemabangan HI di Indonesia mengalami paradoks ?
2. Aliran pemikiran apa yang mempengaruhi perkembangan studi HI di Indonesia ?

                Answer:
1. Maksudnya Bahwa HI di Indonesia mengalami Paradoks adalah jurusan Hubungan Internasional itu semakin diminati oleh  para calon mahasiswa baru, hal ini juga terlihat dari jumlah peminatnya yang tiap tahun bertambah, bahkan dari data tahun 2010 kemarin, peminat jurusan HI menepati urutan teratas dalam jurusan yang paling di minati dalam jalur Ilmu Sosial. Tapi di lain pihak, para lulusan lulusan jurusan Hubungan Internasional ini tidak menjajikan komitmen yang baik, seperti yang sudah di paparkan, mereka para lululusan lulusan HI ini kebanyakan kurang aktif dalam berkontribusi dalam kemajuan jurusan Hubungan Internasional di Indonesia, walaupun ada dari para lulusan luluan tersebut membuat suatu tulisan, namun di sayangkan tulisan tulisan tersebut miskin sekali kualitasnya bahkan mereka pun jarang meghasilkan tulisan demi kemajuan akedemik, apalagi berpartispasi dalam konferensi Internasional, para para lulusan tersebut terkesan malas akan semua itu.
2. Aliran yang mempengaruhi perkemabngan studi HI di Indonesia adalah realis, yang dimana pada awalnya kemunculan HI di Indonesia adalah akibat mahasiswa yang berkesempatan studi di Amerika untuk mendalami Ilmu Hubungan Internasional, itu juga semua agar dapat berdiplomasi dengan baik dan agar dapat mudah berkecimpung dalam dunia Internasional. Dan ada juga sebuah pendekatan Liberalis Amerika, yang juga dimana awal mula munculnya HI di Indonesia di pengaruhi juga ketika persaingan pasar bebas yang terjadi di area pasar modal yang sangat merugikan banyak orang di Indonesia.

Read More …

Sejarah Ilmu Komunikasi

                Komunikasi memiliki sejarah yang banyak dan panjang, yang dapat di ketahui jika kita kembali ke zaman zaman Babilonia dan Mesir sekitar abad ke 5 sebelum Masehi. Kontribusi awalnya ilmu Komunikasi bersumber daripada cendikiawan yang pada saat itu mereka mengenalnya sebagai retorika. Mereka memandang komunikasi adalah sebuah seni untuk mempengaruhi seseorang. Aristoteles dan Plato yang sudah berkecimpung dalam ilmu komunikasi menganggap bahwa retorika dan cara berbicar di depan publik ialah bukan hanya suatu seni saja, tetapi membutuhkan pemahaman lebih lanjut sebagai sebuah bahan pembelajaran.
         Bersama retorika dan cara berbicara, jurnalisme juga mengambil peran dalam berkontribusi mngembangkan ilmu komunikasi. Seperti halnya retorika, jurnalisme lebih mengacu pada hal hal praktek daripada teori. Pada awal abad 20 retorika dan wacana telah jelas ditetapkan menjadi disiplin dalam dunia mereka sendiri, dan jurnalis mulai ke bentuk terbaiknya.
          Selama periode baru ini, penambahan model-model proses komunikasi terus berlanjut. Model-model baru tersebut ditulis oleh Berlo, Dance,dan Watzlawick, beavin dan jackson. Pada dekade 1970-an adalah sebuah masa pertumbuhan yang belum pernah terjadi dalam dunia komunikasi. Itu juga menjadi sebuah periode yang mana spesialisasi yang terjadi, menimbulkan kemajuan  dalam kesalahpahaman pribadi seseorang, kelompok, atau organisasi, politik, internasional, dan komunikasi antarbudaya.
    Perkembangan komunikasi berlanjut pada tahun 1980-an dan 1990-an. Perkembangan usia informasi juga penting pengaruhnya. Pemusatan media, sejalan dengan ekonomi dan perkembangan pasar, telah dapat meresap dampak komunikasi dan media komunikasi di kehidupan kita.
                Ini adalah pandangan sejarah komunikasi, mengungkapkan sejumlah perubahan selama 2500 tahun warisan budaya di bidang komunikasi, perubahan dalam praktek komunikasi dan teori-teori dalam disiplin ilmu yang berbeda dalam studi mereka.
            Kita telah melihat bahwa bidang komunikasi baik zaman dahulu kala ataupun sebuah produk dari abad kedua puluh, interdisipliner dalam warisan, induk pemikiran dari para cendikiawan dan juga di kalangan praktisi, adalah sebuah disiplin yang menguntungkan dari pendekatan baik humaniora dan ilmu perilaku, dan area di mana media adalah tempat untuk melanjutkan fokusnya terhadap apa yang digelutinya.

Read More …

Sejarah Al-Quran

             Keaslian yang  tak  dapat  disangsikan  lagi  telah  memberikan kepada Qur-an suatu kedudukan istimewa di antara kitab-kitab Suci, kedudukan itu khusus bagi Qur-an, dan tidak  dibarengi oleh  Perjanjian  lama dan Perjanjian Baru. Dalam dua bagian pertama   daripada   buku   ini   kita   telah   menjelaskan perubahan-perubahan  yang  terjadi dalam Perjanjian Lama dan empat Injil, sebelum Bibel dapat kita baca dalam  keadaannya sekarang.  Qur-an  tidak  begitu  halnya, oleh karena Qur-an telah ditetapkan pada zaman Nabi  Muhammad,  dan  kita  akan lihat bagaimana caranya Qur-an itu ditetapkan.

              Perbedaan-perbedaan  yang memisahkan wahyu terakhir daripada kedua wahyu sebelumnya, pada pokoknya tidak  terletak  dalam "waktu   turunnya"   seperti  yang  sering  ditekankan  oleh beberapa pengarang yang  tidak  memperhatikan  hal-hal  yang terjadi  sebelum  kitab  suci  Yahudi Kristen dibukukan, dan hal-hal yang terjadi sebelum pembukuan Qur-an,  mereka  juga tidak  memperhatikan  bagaimana Qur-an itu diwahyukan kepadaNabi Muhammad.

               Alquran turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang menerimanya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.

"Quran" menurut pendapat yang paling kuat seperti yang dikemukakan Dr. Subhi Al Salih bererti "bacaan", asal kata qara’a. Kata Al Qur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru’ (dibaca). Di dalam Al Qur’an sendiri ada pemakaian kata "Qur’an" dalam arti demikian sebagal tersebut dalam ayat 17, 18 surah (75) Al Qiyaamah:
Artinya: ‘Sesungguhnya mengumpulkan Al Qur’an (didalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggunggan kami. kerana itu jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikut bacaannya".
Kemudian dipakai kata "Qur’an" itu untuk Al Quran yang dikenal sekarang ini. Adapun definisi Al Qur’an ialah: "Kalam Allah s.w.t. yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah". Dengan definisi ini, kalam Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi selain Nabi Muhammad s.a.w. tidak dinamakan Al Qur’an seperti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. atau Injil yang diturun kepada Nabi Isa a.s. Dengan demikian pula Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadis Qudsi, tidak pula dinamakan Al Qur’an.


Nabi Muhammad s.a.w. dalam hal menerima wahyu mengalami bermacam-macam cara dan keadaan. di antaranya:
1, Malaikat memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Dalam hal ini Nabi s.a.w. tidak melihat sesuatu apapun, hanya beliau merasa bahwa itu sudah berada saja dalam kalbunya. Mengenai hal ini Nabi mengatakan: "Ruhul qudus mewahyukan ke dalam kalbuku", [lihat surah (42) Asy Syuura ayat (51)].
2. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal benar akan kata-kata itu.
3. Wahyu datang kepadanya seperti gemerincingnya loceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh Nabi. Kadang-kadang pada keningnya berpancaran keringat, meskipun turunnya wahyu itu di musim dingin yang sangat. Kadang-kadang unta beliau terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu itu turun ketika beliau sedang mengendarai unta. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit: "Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. Aku lihat Rasulullah ketika turunnya wahyu itu seakan-akan diserang oleh demam yang keras dan keringatnya bercucuran seperti permata. Kemudian setelah selesai turunnya wahyu, barulah beliau kembali seperti biasa".
4. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi, tidak berupa seorang laki-laki seperti keadaan no. 2, tetapi benar-benar seperti rupanya yang asli. Hal ini tersebut dalam Al Qur’an surah (53) An Najm ayat 13 dan 14. Artinya: Sesungguhnya Muhammad telah melihatnya pada kali yang lain (kedua). Ketika ia berada di Sidratulmuntaha.


Kendati diwahyukan secara lisan, Al-Qur'an sendiri secara konsisten menyebut sebagai kitab tertulis. Ini memberi petunjuk bahwa wahyu tersebut tercatat dalam tulisan. Pada dasarnya ayat-ayat Al-Qur'an tertulis sejak awal perkembangan Islam, meski masyarakat yang baru lahir itu masih menderita berbagai permasalahan akibat kekejaman yang dilancarkan oleh pihak kafir Quraish. Berikut cerita `Umar bin al-Khattab sejak ia masuk Islam yang akan kita pakai sebagai penjelasan masalah ini :

Suatu hari ‘Umar keluar rumah menenteng pedang terhunus hendak melibas leher Nabi Muhammad. Beberapa sahabat sedang berkumpul dalam sebuah rumah di bukit Safa. Jumlah mereka sekitar empat puluhan termasuk kaum wanita. Di antaranya adalah paman Nabi Muhammad, Hamza, Abu Bakr, 'All, dan juga lainnya yang tidak pergi berhijrah ke Ethiopia. Nu'aim secara tak sengaja berpapasan dan bertanya ke mana ‘Umar hendak pergi. "Saya hendak menghabisi Muhammad, manusia yang telah membuat orang Quraish khianat terhadap agama nenek moyang dan mereka tercabik-cabik serta ia (Muhammad) mencaci maki tata cara kehidupan, agama, dan tuhan-tuhan kami. Sekarang akan aku libas dia." "Engkau hanya akan menipu diri sendiri `Umar, katanya." "Jika engkau menganggap bahwa ban! `Abd Manaf mengizinkanmu menapak di bumi ini hendak memutus nyawa Muhammad, lebih baik pulang temui keluarga anda dan selesaikan permasalahan mereka." `Umar pulang sambil bertanya-tanya apa yang telah menimpa ke­luarganya. Nu'aim menjawab, "Saudara ipar, keponakan yang bernama Sa`id serta adik perempuanmu telah mengikuti agama baru yang dibawa Nabi Muhammad. Oleh karena itu, akan lebih baik jika anda kembali menghubungi mereka." `Umar cepat-cepat memburu iparnya di rumah, tempat Khabba sedang membaca Surah Taha dari sepotong tulisan Al-­Qur'an. Saat mereka dengar suara ‘Umar, Khabba lari masuk ke kamar kecil, sedang Fatima mengambil kertas kulit yang bertuliskan Al-Qur' an dan diletakkan di bawah pahanya... (Ibn Hisham, Sira, vol.l-2, hlm. 343-46.)

Kemarahan ‘Umar semakin membara begitu mendengar saudara­saudaranya masuk Islam. Keinginan membunuh orang yang beberapa saat sebelum itu la tuju semakin menjadi jadi. Masalah utama dalam cerita ini berkaitan dengan kulit kertas bertulisan Al-Qur'an, Menurut Ibn 'Abbas ayat­ayat yang diturunkan di Mekah terekam dalam bentuk tulisan sejak dari sana, seperti dapat dilihat dalam ucapan az-Zuhri. 'Abdullah bin Sa'd bin 'Abi as­Sarh, seorang yang terlibat dalam penulisan Al-Qur'an sewaktu dalam periode ini, dituduh oleh beberapa kalangan sebagai pemalsu ayat-ayat Al-Qur'an (suatu tuduhan yang seperti telah saya jelaskan sama sekali tak berdasar). Orang lain sebagai penulis resmi adalah Khalid bin Sa'id bin al-‘As di mana ia menjelaskan, "Saya orang pertama yang menulis 'Bismillah ar-Rahman ar­Rahim' (Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).

Al-Kattani mencatat peristiwa ini: Sewaktu Rafi` bin Malik al-Ansari menghadiri baiah al-'Aqaba, Nab! Muhammad menyerahkan semua ayat-ayat yang diturunkan pada dasawarsa sebelumnya. Ketika kembali ke Madinah, Rafi` mengumpulkan semua anggota sukunya dan membacakan di depan mereka.

Pada periode Madinah kita memiliki cukup banyak informasi termasuk sejumlah nama, lebih kurang enam puluh lima sahabat yang ditugaskan oleh Nabi Muhammad bertindak sebagai penulis wahyu. Mereka adalah Abban bin Sa'id, Abu Umama, Abu Ayyub al-Ansari, Abu Bakr as-Siddiq, Abu Hudhaifa, Abu Sufyan, Abu Salama, Abu 'Abbas, Ubayy bin Ka'b, al-Arqam, Usaid bin al-Hudair, Aus, Buraida, Bashir, Thabit bin Qais, Ja` far bin Abi Talib, Jahm bin Sa'd, Suhaim, Hatib, Hudhaifa, Husain, Hanzala, Huwaitib, Khalid bin Sa'id, Khalid bin al-Walid, az-Zubair bin al-`Awwam, Zubair bin Arqam, Zaid bin Thabit, Sa'd bin ar-Rabi`, Sa'd bin `Ubada, Sa'id bin Sa`id, Shurahbil bin Hasna, Talha, `Amir bin Fuhaira, `Abbas, `Abdullah bin al-Arqam, `Abdullah bin Abi Bakr, `Abdullah bin Rawaha, `Abdullah bin Zaid, `Abdullah bin Sa'd,

'Abdullah bin 'Abdullah, 'Abdullah bin 'Amr, 'Uthman bin 'Affan, Uqba, al­'Ala bin 'Uqba, 'All bin Abi Talib, 'Umar bin al-Khattab, 'Amr bin al-'As, Muhammad bin Maslama, Mu'adh bin Jabal, Mu'awiya, Ma'n bin 'Adi, Mu'aqib bin Mughira, Mundhir, Muhajir, dan Yazid bin Abi Sufyan.

Saat wahyu turun, Nabi Muhammad secara rutin memanggil para penulis yang ditugaskan agar mencatat ayat itu. Zaid bin Thabit menceritakan sebagai ganti atau mewakili peranan dalam Nabi Muhammad, la sering kali dipanggil diberi tugas penulisan saat wahyu turun. Sewaktu ayat al-jihad turun, Nabi Muhammad memanggil Zaid bin Thabit membawa tinta dan alat tulis dan kemudian mendiktekannya; 'Amr bin Um-Maktum al-A'ma duduk menanyakan kepada Nabi Muhammad, "Bagaimana tentang saya? Karena saya sebagai orang yang buta." Dan kemudian turun ayat, "ghair uli al-darar" (bagi orang­orang yang bukan catat). Tampaknya tak ada bukti pengecekan ulang setelah mendiktekan. Saat tugas penulisan selesai, Zaid membaca ulang di depan Nabi Muhammad agar yakin tak ada sisipan kata lain yang masuk ke dalam teks.

Praktik yang biasa berlaku di kalangan para sahabat tentang penulisan AI­Qur'an, menyebabkan Nabi Muhammad melarang orang-orang menulis sesuatu darinya kecuali Al-Qur'an, "dan siapa yang telah menulis sesuatu dariku selain Al-Qur'an, maka la harus menghapusnya." Beliau ingin agar Al-Qur'an dan hadith tidak ditulis pada halaman kertas yang sama agar tidak terjadi campur aduk serta kekeliruan. Sebenarnya bagi mereka yang tak dapat menulis selalu hadir juga di masjid memegang kertas kulit dan minta orang lain secara suka rela mau menuliskan ayat Al-Qur'an. Berdasarkan kebiasaan Nabi Muhammad memanggil juru tulis ayat-ayat yang baru turun, kita dapat menarik anggapan bahwa pada masa kehidupan beliau seluruh Al-Qur'an sudah tersedia dalam bentuk tulisan.

Diakui secara umum bahwa susunan ayat dan surah dalam Al-Qur'an memiliki keunikan yang luar biasa. Susunannya tidak secara urutan saat wahyu diturunkan dan subjek bahasan. Rahasianya hanya Allah Yang Mahatahu, karena Dia sebagai pemilik kitab tersebut. Jika seseorang akan bertindak sebagai editor menyusun kembali kata-kata buku orang lain misalnya, mengubah urutan kalimat akan mudah memengaruhi seluruh isinya. Hasil akhir tidak dapat diberikan pada pengarang karena hanya sang pencipta yang berhak mengubah kata-kata dan materi guna menjaga hak-haknya.

Demikian halnya Kitab Allah, karena Dia sebagai pencipta tunggal clan Dia sendiri yang memiliki wewenang mutlak menyusun seluruh materi. Al­Qur'an sangat tegas dalam masalah ini:

"Sesungguhnya atas tanggungan Kami mengumpulkan (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami menjelaskannya.” (Qur'an, 75: 17-19)


Maka guna menjelaskan isi kandungan ayat-ayat itu, Allah menugaskan Nabi Muhammad sebagai penerima mandat. Dalam hal ini Al-Qur' an memberi penjelasan,


"Dan Kami telah turunkan kepada engkau (Muhammad) berupa peringatan agar engkau menjelaskan kepada manusia apa-apa yang telah diturunkan pada mereka." (Qur'an, 16:44)


Hak istimewa ini, Allah berikan wewenang atau hak otoritas pada Nabi Muhammad agar memberi penjelasan pada umatnya. Hanya Nabi Muhammad, melalui keistimewaan dan wahyu ketuhanan, yang dianggap mampu menyusun ayat-ayat ke dalam bentuk keunikan Al-Qur'an sesuai kehendak dan rahasia Allah. Bukan komunitas Muslim secara kolektif dan bukan pula perorangan memiliki legitimasi kata akhir dalam menyusun Kitab Allah.
 
Kitab Al-Qur'an mencakup surah-surah panjang dan yang terpendek terdiri atas 3 ayat, sedangkan paling panjang 286 ayat. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad memberi instruksi kepada para penulis tentang letak ayat pada setiap surah. `Uthman menjelaskan baik wahyu itu mencakup ayat panjang maupun satu ayat terpisah, Nabi Muhammad selalu memanggil penulisnya clan berkata, "Letakkan ayat-ayat tersebut ke dalam surah sepetrti yang beliau sebut." Zaid bin Thabit menegaskan, "Kami akan kumpulkan Al-Qur'an di depan Nabi Muhammad." Menurut `Uthman bin Abi al-'As, Malaikat Jibril menemui Nabi Muhammad memberi perintah akan penempatan ayat tertentu.
Meski Nabi Muhammad telah mencurahkan segala upaya yang mungkin dapat dilakukan dalam memelihara keutuhan Al-Qur'an, beliau tidak me­rangkum semua surah ke dalam satu jilid, sebagaimana ditegaskan oleh Zaid bin Thabit dalam pernyataannya,


"Saat Nabi Muhammad wafat, Al-Qur'an masih belum dirangkum dalam satuan bentuk buku." (Ibn Hajar, Fathul Bari, ix: 12; Lihat juga al-Bukhari, Sahih, Jami' Al-Qur'an, hadith.4986)

Di sini kita perlu memperhatikan penggunaan kata ‘pengumpulan' bukan ‘penulisan'. Dalam komentarnya, al-Khattabi menyebut, "Catatan ini memberi isyarat akan kelangkaan buku tertentu yang memiliki ciri khas tersendiri. Sebenarnya, Kitab Al-Qur'an telah ditulis seutuhnya sejak zaman Nabi Muhammad. Hanya saja belum disatukan dan surah-surah yang ada juga masih belum tersusun." Penyusunan Al-Qur'an dalam satu jilid utama (master volume) boleh jadi merupakan satu tantangan karena nasikh mansukh yang muncul kemudian dan perubahan ketentuan hukum maupun kata-kata dalam ayat tertentu memerlukan penyertaan ayat lain secara tepat. Hilangnya satu format halaman akan sangat merendahkan penyertaan ayat-ayat yang baru serta surahnya karena wahyu tidak berhenti untuk beberapa saat sebelum Nabi Muhammad wafat. Dengan wafatnya Nabi Muhammad berarti wahyu ber­akhir untuk selamanya. Tidak akan terdapat ayat lain, perubahan hukum, serta penyusunan ulang. Ini berarti kondisi itu telah mapan dalam waktu yang tepat guna memulai penyatuan Al-Qur'an ke dalam satu jilid. Tidak ada keraguan yang dirasakan dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan dan bahkan telah memaksa masyarakat mempercepat pelaksanaan tugas ini. Allah swt. memberi bimbingan para sahabat dalam memberi pelayanan terhadap Al­Qur'an sebagaimana mestinya memenuhi janji pemeliharaan ' selamanya terhadap Kitab-Nya.

Read More …