Dark History of The Popes part 1

Senin, 21 Maret 2011

Akhir akhir ini saya lagi baca buku temen kuliah saya, Radhityo Fajar, bang Dito :), dia tau bahwa saya sangat menyukai sejarah jadi dia meminjami saya buku yang berjudul Dark History of The Popes karangan Brenda Ralph Lewis. Ketika liat covernya saya semangat sekali untuk membacanya. Walaupun saya belum selesai membacanya, buku ini benar benar sangat menarik ! :)



Paus di roma memangku jabatan paling tua di dunia. Selama hampir du ribu tahun, Paus terus ada, Tahta Suci teah membantu mengaburkan sejarah Eropa, dan juga mereflekikan yang terbaik dan yang terburuk dari sejarah itu. Beberapa Paus telah bersekongkol, membunuh, menyuap, mencuri dan berzinah, sementara yang lain telah melakukan kekejaman yang begitu mengerikan bahkan para paus sejamannya pun sangat terguncang.

Inilah masa masa tergelap dari sejarah kelam Tahta Suci ketika Kerajaan Kristen dicengkram oleh ketalutan histeris terhadap ilmu sihir dan terhadap perbedaan pendapat manapun yang menentang jalur agama yang "sejati" sebagaimana di amanatkan oleh para paus dan gereja Katolik.

Lebih dari seribu tahun yang lalu, ketidakstabilan politik tersebar luas di Roma. Pada waktu itu citra kepausan adalah semuanya dari yang terasing hingga yang aneh dan sampai yang sungguh sungguh menggemparkan. Semua jenis kelakuan buruk melekat pada namanya. Korupsi, simoni, nepotisme, dan gaya hidup mewah hanya merupakan sebagian saja dan bukan pula yang terburuk.

Menjelang abad ke-9, Tahta Suci dan para paus adalah barang mainan dari keluarga bangsawan. Kita lihat sejarah yang mengerikan dari Paus Formosus.
Paus Formusus adalah musuh abadi Agiltrude, seorang wanita dari keluarga bangsawan Spoletto. Agiltrude membenci Paus Formosus di karenakan pada tahun 894 Masehi Paus Formosus menolak Lambert, putra Agiltrude yang masih muda untuk dikonfirmasikan sebagai Kaisar Roma Suci, dan dengan kebijaksanaanya dia memilih calon lain Arnulf dari Korintia, keturunan Charlemagne, sebagai Kaisar Roma Suci yang pertama. Paus Formosus bahwa Agiltrude tidak akan tinggal diam karena putranya tidak di pilih, juga melihat sejarah Keluarga Spoleto yang terkenal brutal, Formosus sudah menyadari bahwa masalah akan mendatanginya. Dia meminta bantuan Arnulf, dan akhirnya Arnulf dan pasukannya berhasil memukul mundur Agiltrude kembali ke Spoleto, yang akhirnya Arnulf resmi menjadi Kaisar Roma Suci yang pertama. Kaisar yang baru itu langsung mengejar Agiltrude namun sebelum dia mencapai Spoleto, dia menderita lumpuh, kemungikan di sebabkan oleh stroke.

Paus Formosus wafat enam minggu kemudian, kemunginan di racuni oleh Agiltrude. Setelah Paus Formosus wafat, dengan kekuasaan Agiltrude, Stefanus VII dipaksa naik ke Singgasana Santo Petrus, padahal Stefanus hampir dipastikan telah gila dan penderitaannya ini telah diketahui secara umum di Roma.  Dan ia di beri misi untuk membalaskan dendam kepada almarhum ( bayangin !) Paus Formosus.

Pada bulan Januari tahun 897 Masehi, Stefanus mengumumkan bahwa ia akan mengadakan sebuah sidang peradilan di gereja Santo Yohanes Lateran, gereja resmi Paus sebagai Uskup Roma. Terdakwanya adalah Paus Formosus yang udah meninggal selama sembilan bulan ! Aneh sekali bukan ? Stefanus memang di kenal kejam namun kebenciannya dengan Formosus sangatlah fanatik.



Inilah merupakan sebuah sidang yang sangat menyeramkan, dimana jasad Formosus yang sudah dikubur di gali kembali dan di dudukan di atas sebuah singgasana. Kemudian Stefanus membuat heboh dan gusar para pastor dan penonton karena melontarkan hinaan-hinaan kepada paus yang sudah mati. Formosus diberi kesempatan untuk membela diri dengan perwakilan dari seorang diakon muda berusia delapan belas tahun. Tetapi, pemuda yang seharusnya membela Formosus itu ketakutan oleh kemarahan stefanus sehingga yang bisa dilakukan oleh pemuda itu hanyalah menjawab dengan menggumam lemah.

Akhir dari Synodus Horrenda nama latin dari sidang jenazah ini, Formosus dinyatakan bersalah, sehingga kepausan atasnya di copot. Beliau kemudian di beri pakaian rakyat jelata sebagai bukti bahwa beliau bukanlah lagi seorang Paus. Tiga jari jari tangan kanannya yang biasa di gunakan untuk memberi berkat kepausan juga turut dipotong, jari jari itu kemudian diberikan kepada Agiltrude yang sedari awal mengamati jalannya persidangan dengan wajah puas. Kemudian jenazah formosus di makamkan seperti rakyat jelata. Namun setelah itu terjadi peristiwa megerikan, kuburan Formosus di gali dan jenazahnya di seret di jalan-jalan Roma hingga akhirnya diikat pemberat dan di buang ke sungai Tibet.

Namun karena Formosus sangat di hormati oleh banyak orang, sehingga beberapa orang yang sangat menghormatinya itu meminta para nelayan untuk mencari jenazah Formosus di kedalaman sungai Tibet. Dan Akhirnya jenazah Formosus dikuburkan kembali, agar selamat penguburannya pun harus dirahasiakan.

Itulah kisah yang menyedihkan dari seorang Paus yang sangat memilukan. Ini baru bagian pertama saja dari kisah buku itu. Karena saya belum selesai membacanya. Jadi tunggu lanjutannya yah.. :)

0 komentar:

Posting Komentar